PROYEK REGULER ATA
2011/2012
PRAKTIKUM JARINGAN
KOMPUTER DASAR (JKD)
ANALISA JARINGAN KOMPUTER
PADA BMKG
(BADAN METEOROLOGI,
KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA) PUSAT, DENGAN BMKG (BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI,
DAN GEOFISIKA) YANG ADA DI DAERAH LAIN, DALAM PROSES PENGINFORMASIAN DATA
GEOFISIKA
DISUSUSN OLEH :
|
LABORATORIUM JARINGAN
KOMPUTER DASAR (JKD)
JURUSAN SISTEM
KOMPUTER,FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS GUNADARMA 2012
DAFTAR ISI
Cover…..…………........………………………………………………………
|
I
|
Daftar isi …….………....……………………………………………………...
|
II
|
Daftar Gambar .………………………………………………………………..
|
III
|
BAB I LANDASAN
TEORI……..…..……………………………….........
|
1
|
1.1
Jaringan Komputer…………….……………………………………..
|
1
|
1.1.1 Pengertian Jaringan Komputer.……………………………………..
|
1
|
1.1.2
Sejarah Jaringan Komputer …………………………………………
|
2
|
1.1.3
Evolusi Jaringan…...………………………………………………...
|
2
|
1.1.4 LAN (Local Area
Network) Pada Era 1970-1980an………..……..... 3
1.1.5 WAN (Wide Area Network) Pada Era
1980-1990an……………….. 4
1.1.6 Internet Pada Era 1990an
…………………………………………… 5
1.2 Tujuan Jaringan
Komputer…………………………………………… 5
1.3 Kriteria jaringan Komputer…………………………………………… 6
1.3.1 Berdasarkan sumber informasi
data…………………………………... 6
1.3.2 Berdasarkan Jangkauan
Geografis……………………………………. 6
1.3.2 Berdasarkan Media Transmisi
Data…………………………………… 7
1.4 Media (kabel dan gelombang
radio)………………………………….. 7
1.4.1 HUB/Konsentrator……………………………………………………. 9
1.4.2 Switch/hub……………………………………………………………. 10
1.4.3 Repeaters…………………………………………………………….... 11
1.4.4 Bridge/Jembatan………………………………………………………. 11
1.4.5 Routers………………………………………………………………… 12
1.4.6 Printer dan Perripheral
lain…………………………………………… 13
1.5 Pengertian Topologi………………………………………………….. 13
1.5.1 Topologi Bus………………………………………………………….. 14
1.5.2 Topologi Ring (cicncin)………………………………………………. 16
1.5.3 Topologi Start (bintang)………………………………………………. 18
1.5.4 Topologi Tree (pohon)………………………………………………… 20
1.5.5 Topologi mesh (tak
beraturan)………………………………………… 21
BAB II ANALISA dan HASIL
PEMBAHASAN…………………………….. 22
2.1 Berdasarkan Distribusi Sumber
Informasi/Data………………………. 22
2.1.1 Jaringan Terpusat……………………………………………………… 22
2.1.2 WAN (Wide Area Network)…………………………………………... 23
2.1.3 Jaringan Nirkabel (Wirelles
Network)………………………………… 24
2.2 Media yang di gunakan………………………………………………… 24
2.2.1 DVB reciver……………………………………………………………. 25
2.2.2 Satelit…………………………………………………………………… 26
2.2.3 Pemancar Sinyal………………………………………………………… 27
2.3 Proses inografik sinyal grmpa hingga ke
masyarakat…………………... 28
BAB III KESIMPULAN DAN
SARAN……………………………………….. 32
3.1 Kesimpulan dan pengaplikasian………………………………………... 32
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 33
DAFTAR GAMBAR
Gambar B. 1 : Jaringan Komputer Model TSS…………………… 2
Gambar B. 2 : Jaringan Komputer Model Distributed Processing… 3
Gambar B. 3 : Kabel Coxial……………………………………….. 8
Gambar B. 4 : Contoh Kabel STP dan UTP……………………… 8
Gambar B. 5 : Kabel Fiber Optik………………………………… 9
Gambar B. 6 : Hub/Konsentrator………………………………… 9
Gambar B. 7 : Switch/Hub………………………………………. 10
Gambar B. 8 : Repeaters…………………………………………. 11
Gambar B. 9: Bridges…………………………………………… 11
Gambar B. 10 : Router Tampak Depan dan Belakang…………... . 12
Gambar B. 11 : Printer…………………………………………… 13
Gambar B. 12 : Topologi Bus……………………………………. 15
Gambar B. 13 : Koneksi
Kabel-Transceiver Pada Topologi Bus.... 15
Gambar B. 14 : Perluasan Topologi Bus
Menggunakan Repeater… 16
Gambar B. 14 : Prinsip Koneksi Topologi Ring………………….. 17
Gambar B. 15 : Prinsip Koneksi Topologi
Star………………...... 19
Gambar B. 16 : Prinsip Koneksi Topologi Tree………………...... 20
Gambar B. 17 : Prinsip Koneksi Topologi Mesh………………..... 21
Gambar B. 17 : Jaringan Terpusat…………………………………. 22
Gambar B. 18 :
Contoh Jaringan WAN…………………………… . 23
Gambar B. 19 :
Contoh Gambar Jaringan Nirkabel……………...... 24
Gambar B. 20 : DVB
Reciver……………………………………… 25
Gambar B. 21 :
gambar satelit Indonesia………………………….. 26
Gambar B. 22 :
pemancar sinyal…………………………………… 27
Gambar B. 22 : proses infografik gempa
bumi hingga ke masyarakat 28
Gambar B. 23 : Data gempa bumi terkini BMKG
pusat…………... 30&31
BAB I
LANDASAN TEORI
1.1. Jaringan
Komputer
1.1.1.
Pengertian Jaringan Komputer
Dalam ilmu komputer dan teknologi informasi, dikenal istilah
jaringan komputer. Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer yang dapat
saling berhubungan antara satu dengan lainnya dengan menggunakan media
komunikasi, sehingga dapat saling berbagi data, informasi, program, dan
perangkat keras (printer, harddisk, webcam, dsb).
Berbeda dengan konsep
jaringan dalam ilmu biologi –yaitu kumpulan sel yang fungsinya sejenis komputer-komputer
yang terhubung dalam jaringan komputer tidak harus sejenis. Komputer-komputer
tersebut bisa saja memiliki tipe yang berbeda-beda, menggunakan sistem operasi
yang berbeda, dan menggunakan program/aplikasi yang berbeda pula. Tetapi
komputer-komputer yang terhubung dalam jaringan komputer harus memakai aturan
komunikasi (protokol) yang sama. Hal ini dimaksudkan agar masing-masing
komputer dapat berkomunikasi yang baik dengan komputer lainnya. Protokol yang
menjadi Standar Internasional adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol /
Internet Protocol).
1.1.2.
Sejarah Jaringan Komputer
Konsep jaringan komputer lahir pada
tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di
laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H.
Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah
perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa
proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch
Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah
komputer dengan dengan kaidah antrian.
Ditahun 1950-an ketika jenis
komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer
mesti melayani beberapa terminal. (Lihat Gambar 1.) Untuk itu ditemukan konsep
distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time
Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer
diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke
sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi
komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.
Gambar B. 1 : Jaringan Komputer Model TSS
Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah
banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka
mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing).
Seperti pada (Gambar B. 2). dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan
sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang
tersambung secara seri disetiap host komputer. Dala proses distribusi sudah
mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan
telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host
komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer
pusat.
Gambar B. 2 : Jaringan Komputer Model Distributed Processing
Selanjutnya ketika harga-harga
komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang,
maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai
menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer
System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang
teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika
Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri
mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.
1.1.3.
Evolusi Jaringan
Pada tahun 1940-an komputer adalah
suatu alat dengan ukuran besar yang sangat rentan terhadap kesalahan. Pada
tahun 1947, ditemukannya transistor semikonduktor membukan banyak kemungkingan
untuk membuat komputer dengan ukuran lebih kecil dan tentunya lebih handal.
Pada tahun 1950-an institusi-institusi besar mulai menggunakan
komputer-komputer mainframe, dimana dijalankan dengan program-program punched
card. Pada akhir tahun 1950-an, Integrated circuit (IC) yang mengembangkan
beberapa dan sekarang jutaan, transistor pada satu semikonduktor yang kecil
telah ditemukan. pada tahun 1960-an, mainframe dengan terminal dan IC telah
banyak digunakan.
1.1.4.
LAN (Local Area Network) Pada Era
1970-1980an
Pada akhir 1960-an dan 1970-an
komputer-komputer yang lebih kecil dengan sebutan minikomputer telah
diciptakan. Walau bagaimana-pun, minikomputer-minikomputer masih dalam ukuran
yang sangat besar dibanding dengan standar modern saat ini. Pada tahun 1977,
Apple Computer Company memperkenalkan mikrokomputer, dimana dikenal dengan
sebutan MAC. Pada tahun 1981 IBM memperkenalkan PC pertamanya. Mac yang
user-friendly, IBM PC yang open-archetecture, dan langkah lebih jauh dari
proses "micro-minisasi" dari IC membawah penyebaran luas dari PC baik
di rumah maupun di kantor-kantor. Pada masa ini jaringan-jaringan local mulai
dibuat dikembangkan dengan berbagai macam teknologi.
1.1.5. WAN (Wide Area Network) Pada Era 1980-1990an
Pada
pertengahan 1980 pengguna PC mulai menggunakan modem untuk berbagi file dengan
komputer lain. Hal ini dikenal sebagiai point-to-point, atau komunikasi
dial-up. Konsep ini disebar oleh penggunaan komputer yang merupakan pusat dari
komunikasi dalam koneksi dial-up. Komputer-komputer ini disebut bulletin
boards. Para pengguna akan terhubung ke bulletin boards, meninggalkan dan
mengambil pesan sebagaimana upload dan download file. Kekurangan dari tipe ini
adalah sangat sedikitnya komunikasi langgung dan selanjutnya hanya orang-orang
tertentu yang tahu mengenai bulletin board. Pembatasan lain dari bulleting
board adalah satu modem per satu koneksi. Jika lima orang terhubung secara
simultan, hal ini akan memerlukan lima modem terkoneksi ke lima jalur telepon
terpisah.
Jumlah orang yang ingin menggunakan
sistem ini berkembang, sistem ini selanjutnya tidak dapat meng-handle kebutuhan
yang terus meningkat. Sebagai contoh, bayangkan jika 500 orang ingin terhubung
dalam waktu yang bersamaan.
1.1.6. Internet Pada Era 1990an
Dari tahun 1960-an ke tahun 1990-an
Departemen Pertahanan Amerika Serikat (DoD) mengembangkan Wide-Area Networks
(WANs) yang besar, dapat dihandalkan untuk militer dan alasan-alasan sains.
Teknologi ini berbeda dari komunikasi point-to-point yang digunakan dalam
bulletin boards. Hal ini memungkinakan beberapa komputer untuk terhubung secara
bersamaan melalui beberapa jalur berbeda. Jaringan itu sendiri akan bisa
membedakan bagaimana memindahkan data dari komputer satu ke komputer lain. Satu
koneksi dapat digunakan untuk berhubungan dengan banyak komputer pada saat yang
bersamaan. Jaringan yang diterapka DoD nantinya akan menjadi jaringan yang
mendunia pada saat ini yang disebut Internet.
1.2. Tujuan Jaringan Komputer
Dibandingkan
dengan komputer yang berdiri sendiri (stand-alone), jaringan komputer memiliki
beberapa keunggulan antara lain:
1. Berbagi peralatan dan sumber daya
Beberapa
komputer dimungkinkan untuk saling memanfaatkan sumber daya yang ada, seperti
printer, harddisk, serta perangkat lunak bersama, seperti aplikasi perkantoran,
basis data (database), dan sistem informasi. Penggunaan perangkat secara
bersama ini akan menghemat biaya dan meningkatkan efektivitas peralatan
tersebut.
2. Integrasi data
Jaringan komputer memungkinkan
pengintegrasian data dari atau ke semua komputer yang terhubung dalam jaringan
tersebut.
3. Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan
komunikasi antar pemakai komputer, baik melalui e-mail, teleconference dsb.
4. Keamanan (Security)
Jaringan komputer mempermudah dalam
pemberian perlindungan terhadap data. Meskipun data pada sebuah komputer dapat
diakses oleh komputer lain, tetapi kita dapat membatasi akses orang lain
terhadap data tersebut. Selain itu kita juga bisa melakukan pengamanan terpusat
atas seluruh komputer yang terhubung ke jaringan.
1.3 Kriteria jaringan Komputer
Berdasarkan
kriterianya, jaringan komputer dibedakan menjadi 4 yaitu:
1.3.1
Berdasarkan Distribusi Sumber Informasi/Data
1
Jaringan terpusat
Jaringan
ini terdiri dari komputer client dan server yang mana komputer klien yang
berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal
dari satu komputer server.
2.
Jaringan terdistribusi
Merupakan
perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server
yang saling berhubungan dengan klien membentuk sistem jaringan tertentu.
1.3.2
Berdasarkan Jangkauan Geografis di Bedakan
Menjadi
2
Jaringan
LAN
Merupakan
jaringan yang menghubungkan 2 komputer atau lebih dalam cakupan seperti
laboratorium, kantor, serta dalam 1 warnet.
3
Jaringan MAN
Merupakan
jaringan yang mencakup satu kota besar beserta daerah setempat. Contohnya
jaringan telepon lokal, sistem telepon seluler, serta jaringan relay beberapa
ISP internet.
4
Jaringan WAN
Merupakan
jaringan dengan cakupan seluruh dunia. Contohnya jaringan PT. Telkom, PT.
Indosat, serta jaringan GSM Seluler seperti Satelindo, Telkomsel, dan masih
banyak lagi.
1.3.3
Berdasarkan
Media Transmisi Data
5
Jaringan Berkabel
(Wired Network)
Pada
jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan
penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi
dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.
6
Jaringan Nirkabel
(Wireless Network)
Merupakan
jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini
tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan
gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer
jaringan
1.4 Media (Kabel dan
gelombang radio)
Empat
jenis kabel jaringan yang umum digunakan saat ini yaitu :
1.
Kabel Coaxial
Terdiri atas dua kabel yang diselubungi oleh dua
tingkat isolasi. Tingkat isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat
konduktor tembaga. Tingkat pertama ini dilindungi oleh serabut konduktor yang
menutup bagian atasnya yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik. Sedangkan
bagian inti yang digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang
selanjutnya ditutup atau dilindungi dengan plastik sebagai pelindung akhir
untuk menghindari dari goresan kabel. Beberapa jenis kabel coaxial lebih
besar dari pada yang lain. Makin besar kabel, makin besar kapasitas datanya,
lebih jauh jarak jangkauannya dan tidak begitu sensitif terhadap interferensi
listrik.
Gambar B. 3 : Kabel
Coxial
2.
Kabel
Unshielded Twisted Pair (UTP)
Kabel
twisted pair terjadi dari dua kabel yang diputar enam kali per-inchi
untuk memberikan perlindungan terhadap interferensi listrik ditambah dengan
impedensi, atau tahanan listrik yang konsisten. Nama yang umum digunakan untuk
kawat ini adalah IBM
jenis/kategori 3. Secara singkat kabel UTP
adalah murah dan mudah dipasang, dan bisa bekerja untuk jaringan skala kecil.
3.
Kabel
Shielded Twisted Pair (STP)
Kabel STP
sama dengan kabel UTP,
tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi
untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling
umum digunakan pada LAN ialah IBM jenis/kategori 1.
Gambar B. 4 : Contoh Kabel STP dan
UTP
4. Kabel Serat Optik (Fiber Optik)
Kabel
serat optik mengirim data sebagai pulsa cahaya melalui kabel serat optik. Kabel
serat optik mempunyai keuntungan yang menonjol dibandingkan dengan semua
pilihan kabel tembaga. Kabel serat optik memberikan kecepatan transmisi data
tercepat dan lebih reliable, karena jarang terjadi kehilangan data yang
disebabkan oleh interferensi listrik. Kabel serat optik juga sangat tipis dan
fleksibel sehingga lebih mudah dipindahkan dari pada kabel tembaga yang berat.
Gambar
B. 5 : Kabel Fiber Optik
1.4.1
Hub/Konsentrator
Gambar
B. 6 : Hub/Konsentrator
Sebuah
Konsentrator/Hub adalah sebuah
perangkat yang menyatukan kabel-kabel network
dari tiap-tiap workstation, server
atau perangkat lain. Dalam topologi Bintang, kabel twisted pair datang dari sebuah workstation
masuk kedalam hub. Hub mempunyai
banyak slot concentrator yang mana
dapat dipasang menurut nomor port dari
card yang dituju. Ciri-ciri yang
dimiliki Konsentrator adalah :
1.
Biasanya terdiri dari
8, 12, atau 24 port RJ-45
2.
Digunakan pada topologi
Bintang/Star
3.
Biasanya di jual dengan
aplikasi khusus yaitu aplikasi yang mengatur manajemen port tersebut.
4.
Biasanya disebut hub
Biasanya di pasang pada
rak khusus, yang didalamnya ada Bridges,
router.
1.4.2
Swicth/Hub
Gambar B. 7 : Switch/Hub
Switch jaringan (atau
switch untuk singkatnya) adalah
sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi
banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC).
Switch
dapat dikatakan sebagai multi-port bridge karena mempunyai collision
domain dan broadcast domain tersendiri, dapat mengatur lalu lintas
paket yang melalui switch jaringan. Cara menghubungkan komputer ke switch
sangat mirip dengan cara menghubungkan
komputer atau router ke hub. Switch dapat digunakan langsung
untuk menggantikan hub yang sudah terpasang pada jaringan.
Switch jaringan
dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas, switch juga
bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti
bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port
bridge.
1.4.3
Repeaters
Gambar
B. 8 : Repeaters
Contoh yang paling mudah adalah pada sebuah LAN
menggunakan topologi Bintang dengan menggunakan kabel unshielded twisted pair. Dimana diketahui panjang maksimal untuk
sebuah kabel unshielded twisted pair
adalah 100 meter, maka untuk menguatkan sinyal dari kabel tersebut dipasanglah
sebuah repeater pada jaringan
tersebut.
1.4.4
Bridges / Jembatan
Adalah sebuah
perangkat yang membagi satu buah jaringan kedalam dua buah jaringan, ini
digunakan untuk mendapatkan jaringan yang efisien, dimana kadang pertumbuhan network sangat cepat makanya di perlukan
jembatan untuk itu. Kebanyakan Bridges
dapat mengetahui masing-masing alamat dari tiap-tiap segmen komputer pada
jaringan sebelahnya dan juga pada jaringan yang lain di sebelahnya pula.
Diibaratkan bahwa Bridges ini seperti
polisi lalu lintas yang mengatur di persimpangan jalan pada saat jam-jam sibuk.
Dia mengatur agar informasi di antara kedua sisi network tetap jalan dengan baik dan teratur. Bridges juga dapat di gunakan untuk mengkoneksi diantara network yang menggunakan tipe kabel yang
berbeda ataupun topologi yang berbeda pula.
Gambar
B. 9: Bridges
1.4.5
Routers
Sebuah Router mengartikan informasi dari satu
jaringan ke jaringan yang lain, dia hampir sama dengan Bridge namun lebih pintar, router
akan mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan
sebuah pesan yang berdasakan atas alamat tujuan dan alamat asal.Sementara Bridges dapat mengetahui alamat
masing-masing komputer dimasing-masing sisi jaringan, router mengetahui alamat
komputerr, bridges danrouter lainnya. router dapat mengetahui keseluruhan jaringan melihat sisi manayang
paling sibuk dan dia bisa menarik data dari sisi yang sibuk tersebut sampaisisi
tersebut bersih.
Jika sebuah perusahaan mempunyai LAN dan menginginkan terkoneksi
keInternet, mereka harus membeli router. Ini berarti sebuah router dapatmenterjemahkan informasi
diantara LAN anda dan Internet. ini juga berartimencarikan alternatif jalur
yang terbaik untuk mengirimkan data melewatiinternet.Ini berarti Router itu :
1.
Mengatur
jalur sinyal secara effisien
2.
Mengatur
Pesan diantara dua buah protocol
3.
Mengatur
Pesan diantara topologi jaringan linear
Bus dan Bintang(star)
Mengatur Pesan diantara melewati Kabel Fiber optic, kabel koaaksial atau kabel twisted pair.
Gambar B. 10 : Router Tampak
Depan dan Belakang
1.4.6 Printer Dan Peripheral Lain
Gambar B. 11 : Printer
Printer
adalah salah satu alasan utama kenapa ada network. Karena printer
tidak selalu digunakan oleh setiap pemakai, akan lebih ekonomis jika memakai
satu printer bersama-sama. Printer bisa dihubungkan langsung pada workstation
atau ke server. kalian juga bisa memasang scanner, CD-ROM
eksternal dan peralatan lain yang berguna dan dapat digunakan secara
bersama-sama pada network. Sama seperti yang lainnya, hal ini
membutuhkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat.
1.5
Pengertian Topologi
Topologi (dari bahasa Yunani topos, "tempat", dan logos,
"ilmu") merupakan cabang matematika yang bersangkutan dengan tata ruang
yang tidak berubah dalam deformasi dwikontinu (yaitu ruang yang dapat ditekuk,
dilipat, disusut, direntangkan, dan dipilin tetapi tidak diperkenankan untuk
dipotong, dirobek, ditusuk atau dilekatkan). Ia muncul melalui pengembangan
konsep dari geometri dan teori himpunan, seperti ruang, dimensi,
bentuk, transformasi.
Topologi
jaringan komputer adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan
komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Dalan suatu jaringan komputer
jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi. Untuk itu
maka perlu dicermati kelebihan / keuntungan dan kekurangan / kerugian dari
masing – masing topologi berdasarkan kateristiknya.
Topologi
pada dasarnya adalah peta dari sebuah jaringan. Topologi jaringan terbagi lagi
menjadi dua yaitu topologi secara fisik (physical topology) dan topologi secara
logika (logical topology). Topologi secara fisik menjelaskan bagaimana susunan
dari label, komputer dan lokasi dari semua komponen jaringan. Sedangkan
topologi secara logika menetapkan bagaimana informasi atau aliran data dalam
jaringan.
Arsitektur
topologi merupakan bentuk koneksi fisik untuk menghubungkan setiap node pada
sebuah jaringan. Pada sistem LAN terdapat tiga topologi utama yang
paling sering digunakan, yaitu : Bus, Star, dan Ring. Topologi jaringan ini
kemudian berkembang menjadi Topologi Tree dan Mesh yang merupakan kombinasi
dari Star, Mesh, dan Bus. Berikut jenis-jenis topologi Topologi :
1.
Topologi Bus
2.
Topologi Ring (Cincin)
3.
Topologi Star (Bintang)
4.
Topologi Tree (Pohon)
5.
Topologi Mesh (Tak
Beraturan)
1.5.1
Topologi Bus
Topologi bus ini sering juga disebut sebagai
topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian
beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut. Secara sederhana pada
topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung,
kemudian kedua ujung ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance
(biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm).
Gambar B. 12 : Topologi Bus
1
Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap
terminal.
2
Wujud dari tap ini bisa berupa kabel transceiver bila
digunakan thick coax sebagai media transmisi.
3
Atau berupa BNC T-connector bila digunakan thin coax sebagai
media transmisi.
4
Atau berupa konektor RJ-45 dan Hub bila digunakan kabel UTP.
5
Transmisi data dalam kabel bersifat
full duplex, dan sifatnya broadcast, semua terminal bisa menerima transmisi
data.
Gambar B.
13 : Koneksi
Kabel-Transceiver Pada Topologi Bus
6.
Suatu protokol akan mengatur transmisi
dan penerimaan data, yaitu Protokol Ethernet atau CSMA/CD.
7.
Melihat bahwa pada setiap segmen
(bentang) kabel ada batasnya maka diperlukan “Repeater” untuk menyambungkan
segmen-segmen kabel.
Gambar
B. 14 : Perluasan Topologi Bus Menggunakan Repeater
Kelebihan Topologi Bus
1.
Instalasi relatif lebih murah
2.
Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi
komunikasi antar client lainnya
3.
Biaya relatif lebih murah
Kelemahan Topologi Bus
1.
Jika kabel utama (bus) atau backbone putus maka komunikasi
gagal
2.
Bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan
menjadi sulit
Kemungkinan
akan terjadi tabrakan data (data collision) apabila banyak client yang mengirim
pesan dan ini akan menurunkan kecepatan komunikasi.
1.5.2
Topologi Ring (Cincin)
Topologi ring biasa juga
disebut sebagai topologi cincin karena bentuknya seperti cincin yang melingkar.
Semua komputer dalam jaringan akan di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini
hampir sama fungsinya dengan concenratorpada
topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer
yang terhubung.
Secara lebih sederhana lagi topologi cincin merupakan
untaian media transmisi dari satu terminal ke terminal lainnya hingga membentuk
suatu lingkaran, dimana jalur transmisi hanya “satu arah”. Tiga fungsi yang
diperlukan dalam topologi cincin : penyelipan data, penerimaan data, dan
pemindahan data.
Gambar B. 14 : Prinsip Koneksi
Topologi Ring
1.
Penyelipan data adalah proses dimana data dimasukkan kedalam
saluran transmisi oleh terminal pengirim setelah diberi alamat dan bit-bit
tambahan lainnya.
2.
Penerimaan data adalah proses ketika terminal yang dituju
telah mengambil data dari saluran, yaitu dengan cara membandingkan alamat yang
ada pada paket data dengan alamat terminal itu sendiri. Apabila alamat tersebut
sama maka data kiriman disalin.
3.
Pemindahan data adalah proses dimana kiriman data diambil
kembali oleh terminal pengirim karena tidak ada terminal yang menerimanya
(mungkin akibat salah alamat). Jika data tidak diambil kembali maka data ini
akan berputar-putar dalama saluran. Pada jaringan bus hal ini tidak akan
terjadi karena kiriman akan diserap oleh “terminator”.
4.
Pada hakekatnya setiap terminal dalam jaringan cincin adalah
“repeater”, dan mampu melakukan ketiga fungsi dari topologi cincin.
5.
Sistem yang mengatur bagaimana komunikasi data berlangsung
pada jaringan cincin sering disebut token-ring.
6.
Tiap komputer dapat diberi repeater (transceiver) yang
berfungsi sebagai:
v
Listen State
Tiap bit dikirim dengan mengalami delay waktu
v
Transmit State
Bila bit berasal dari paket lebih besar dari ring
maka repeater dapat mengembalikan ke pengirim. Bila terdapat beberapa paket
dalam ring, repeater yang tengah memancarkan, menerima bit dari paket yang
tidak dikirimnya harus menampung dan memancarkan kembali.
v
Bypass State
Berfungsi menghilangkan delay waktu dari stasiun
yang tidak aktif.
a.
Keuntungan :
i.
Kegagalan koneksi akibat gangguan media dapat diatasi lewat
jalur lainyang masih terhubung.
ii.
Penggunaan sambungan point to point membuat transmission
error dapat diperkecil
b.
Kerugian :
c.
Data yang dikirim, bila
melalui banyak komputer, transfer menjadi lambat.
1.5.3
Topologi Star (Bintang)
Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang,
sebuah alat yang disebut concentrator
bisa berupa hub atau switch
menjadi
pusat, dimana semua komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator ini.
1.
Pada topologi Bintang (Star) sebuah terminal pusat bertindak
sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi yang terjadi.
Terminal-terminal lainnya melalukan komunikasi melalui terminal pusat ini.
2.
Terminal kontrol pusat bisa berupa sebuah komputer yang
difungsikan sebagai pengendali tetapi bisa juga berupa “HUB” atau “MAU”
(Multi Accsess Unit).
Gambar B. 15 : Prinsip Koneksi Topologi Star
3.
Terdapat dua alternatif
untuk operasi simpul pusat.
v
Simpul pusat beroperasi secara “broadcast” yang menyalurkan
data ke seluruh arah. Pada operasi ini walaupun secara fisik kelihatan sebagai
bintang namun secara logik sebenarnya beroperasi seperti bus. Alternatif ini
menggunakan HUB.
v
Simpul pusat beroperasi sebagai “switch”, data kiriman
diterima oleh simpul kemudian dikirim hanya ke terminal tujuan (bersifat
point-to-point), akternatif ini menggunakan MAU sebagai pengendali.
4.
Bila menggunakan HUB
maka secara fisik sebenarnya jaringan berbentuk topologi Bintang namun secara
logis bertopologi Bus. Bila menggunakan MAU maka baik fisik maupun logis
bertopologi Bintang.
Kelebihan Topologi Bintang
1.
Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat
maka pengelolaan menjadi mudah, kegagalan komunikasi mudah ditelusuri.
2.
Kegagalan pada satu komponen/terminal tidak mempengaruhi
komunikasi terminal lain.
Kelemahan Topologi
Bintang
1.
Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) memutuskan semua
komunikasi
2.
Bila yang digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB maka
kecepatan akan berkurang sesuai dengan penambahan komputer, semakin banyak
semakin lambat.
1.5.4
Topologi Tree (Pohon)
Topologi pohon adalah pengembangan atau generalisasi
topologi bus. Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang namun loop
tidak tertutup.
Topologi pohon dimulai dari suatu titik yang disebut
“headend”. Dari headend beberapa kabel ditarik menjadi cabang, dan pada setiap
cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus, atau dicabang lagi hingga
menjadi rumit.
v
Ada dua kesulitan pada topologi ini:
ü
Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan
kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
ü
Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal
terminal dalam jaringan.
Gambar B.
16 : Prinsip Koneksi
Topologi Tree
1.5.5
Topologi Mesh (Tak beraturan)
1.
Topologi Mesh adalah
topologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi. Topologi ini biasanya timbul
akibat tidak adanya perencanaan awal ketika membangun suatu jaringan.
2.
Karena tidak teratur
maka kegagalan komunikasi menjadi sulit dideteksi, dan ada kemungkinan boros
dalam pemakaian media transmisi.
3.
Topologi ini menerapkan
hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran yang harus disediakan untuk
membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1.
4.
Tingkat kerumitan
jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang.
5.
Disamping kurang
ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
6.
Topologi ini merupakan
teknologi khusus yang tidak dapat dibuat dengan pengkabelan, karena sistem yang
rumit. Namun dengan teknologi wireless, topologi ini sangat memungkinkan untuk diwujudkan.
Gambar B.
17 : Prinsip Koneksi
Topologi Mesh
BAB II
ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN
2.1 Berdasarkan
Distribusi Sumber Informasi/Data
Pada proses analisa terhadap kriteria jaringan
komputer yang di gunakan dalam proses transfer data geofisika antara kantor
BMKG (Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika) pusat dengan kantor BMKG
(Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika) yang berada di daerah lain ini
menggunakan kriteria jaringan terpusat, jaringan WAN, dan jaringan nirkabel.
2.1.1 Jaringan
Terpusat
Jaringan
ini terdiri dari komputer client dan server yang mana komputer klien yang
berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal
dari satu komputer server.
Gambar B. 17 : Jaringan Terpusat
2.1.2 WAN (Wide
Area Network)
WAN (Wide Area Network) adalah
kumpulan dari LAN dan/atau Workgroup yang dihubungkan dengan menggunakan alat
komunikasi modem dan jaringan Internet, dari/ke kantor pusat dan kantor cabang,
maupun antar kantor cabang. Dengan sistem jaringan ini, pertukaran data antar
kantor dapat dilakukan dengan cepat serta dengan biaya yang relatif murah.
Sistem jaringan ini dapat menggunakan jaringan Internet yang sudah ada, untuk
menghubungkan antara kantor pusat dan kantor cabang atau dengan PC Stand
Alone/Notebook yang berada di lain kota ataupun negara.
Keuntungan
Jaringan WAN.
•
Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai bank data dari kantor cabang.
•
Komunikasi antar kantor dapat menggunakan E-Mail & Chat.
•
Dokumen/File yang biasanya dikirimkan melalui fax ataupun paket pos, dapat
dikirim melalui E-mail dan Transfer file dari/ke kantor pusat dan kantor cabang
dengan biaya yang relatif murah dan dalam jangka waktu yang sangat cepat.
• Pooling Data dan Updating Data
antar kantor dapat dilakukan setiap hari pada waktu yang ditentukan.
Gambar B. 18 : Contoh
Jaringan WAN
2.1.3
Jaringan
Nirkabel (Wireless Network)
Jaringan
Nirkabel (Wireless Network) adalah jaringan dengan medium berupa gelombang
elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan
antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan
mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.
Gambar B. 19 : Contoh
Gambar Jaringan Nirkabel
Pada
kantor BMKG, jaringan nirkabel digunakan untuk berkomnikasi dan berinteraksi di
dalam masing – masing kantor cabang maupun kantor pusat.
2.2
Media
Yang Digunakan
Pada kantor BMKG terdapat bebagai macam
media yang di gunakan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan kantor BMKG
yang ada didaerah lain untuk betukar data geofisika tepatnya gempa bumi. Ada
pun media yang digunakan adalah sebagai berikut :
2.2.1
Warning
Receiver System Digital Video Broadcast (DVB reciver)
DVB reciver adalah suatu alat
yang berfungsi untuk memberikan informasi seputar bencana, baik
itu gempa, banjir maupun cuaca yang tersambung langsung ke BMKG Pusat. Setiap
bencana alam yang ada di Indonesia datanya akan masuk ke alat ini, biasanya
alat ini di letakan di daerah – daerah rawan bencana,
peletakan alat ini ialah berada pada
dalam tanah,
Setiap informasi bencana khususnya gempa bumi
yang diinformasikan kepada BPBD (Bidang Penanggulangan Bencana Daerah) yang
berkekuatan 5 Skala Richter keatas, dimana nantinya informasi dari BMKG Pusat
akan masuk ke system dan disebarkan kembali ke setiap nomor telepon yang ada di
data base daerah tersebut.
Gambar
B. 20 : DVB Reciver
2.2.2 Satelit
Satelit adalah benda
yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua
jenis satelit yakni satelit alam
dan satelit buatan. Sisa artikel ini akan berkisar tentang satelit buatan.
Satelit juga sering di sebut sebagai media transmisi yang fungsi utamanya
menerima sinyal dari stasiun bumi dan meneruskannya ke stasiun bumi lain.
Satelit yang mengorbit pada ketinggian 36.000 km di atas bumi memiliki angular
orbital velocity yang sama dengan orbital velocity bumi. Hal ini
menyebabkan posisi satelit akan relatif stasioner terhadap bumi
(geostationary), apabila satelit tersebut mengorbit di atas khatulistiwa. Pada
prinsipnya, dengan menempatkan tiga buah satelit geostationary pada
posisi yang tepat dapat menjangkau seluruh permukaan bumi.
Gambar B. 21 :
gambar satelit Indonesia
Satelit pada BMKG berfungsi sebagai
perantara menerima sinyal dari kantor BMKG yang berada di daerah lain lalu di
teruskan ke kantor pusat BMKG. Pada kasus ini sinyal yang di kirimkan berupa
sinyal infografik, Namun BMKG sendiri belum mempunyai satelit sendiri, sehingga
pada saat ini menyewa pada Negara Indonesia.
2.2.3 Pemancar sinyal
Pemancar
adalah sebuah perangkat elektronik
yang dapat digunakan untuk menghubungkan sebuah komputer ke sebuah jaringan
dengan teknologi pemancaran pita basis
(baseband) sehingga komputer tersebut dapat memancarkan dan menerima sinyal di dalam
jaringan tersebut. Pada awal-awal perkembangan jaringan, pemancar-penerima
merupakan perangkat yang terpisah dari kartu jaringan,
akan tetapi, saat ini hampir semua kartu jaringan memiliki pemancar-penerima
yang terpadu dalam kepingan atau kartu jaringan tersebut.
Gambar B. 22 : pemancar sinyal
Pada
kantor BMKG pusat pemancar ini berfungsi sebagai menerima hasil transmisi
satelit berupa data – data gejala gempa bumi yang berada di daerah lain yang telah di kirimkan oleh
infografik kemudian di transmisikan oleh satelit, Lalu di pancarkankan lagi ke
media mainstream,pemerintah pusat dan pihak – pihak lain yang terkait.
2.3
Proses
Infografik sinyal gempa hingga ke masyarakat
Gambar
B. 22 : proses infografik gempa bumi hingga ke masyarakat
Infografik
adalah representasi visual informasi, data atau ilmu pengetahuan
secara grafis. Grafis
ini memperlihatkan informasi rumit dengan singkat dan jelas, seperti pada papan,
peta, jurnalisme,
penulisan teknis,
dan pendidikan.
Melalui grafis informasi, ilmuwan komputer,
matematikawan
dan statistikawan
mampu mengembangkan dan mengomunikasikan konsep menggunakan satu simbol untuk
memroses informasi.
Proses
:
·
Ketika terjadi gempa,
detektor bereaksi.
·
Detektor
mentransmisikan informasi gempa ke BMKG dengan perantara satelit.
·
BMKG menyampaikan
informasi via media mainstream atau lewat social media miliknya (Facebook,
Twitter, & Website). Penyiaran dilakukan dengan menara pemancar tipe
terbaru dengan kekuatan jangkauan yang lebih luas dan sinyal yang kuat.
·
BMKG juga menyampaikan
ke pemerintah pusat untuk kemudian disampaikan ke Perda & masyarakat.
·
Pihak-pihak lain yang berkepentingan juga akan
mendapatkan informasi.
·
BMKG akan selalu
memberikan informasi ter-update.
Penjelasan Infografik :
·
Alat detektor gempa
diletakkan di daerah – daerah yang rawan gempa, dan diletakkan agak di dalam
tanah. Di dekatnya, terdapat pos penjaga untuk mengontrol kinerja alat.
·
Alat ini memiliki
antena, yang terhubung dengan satelit. Saat terjadi guncangan / gempa (minimal
3 SR), maka alat ini akan mengirimkan sinyal untuk disiarkan dengan bantuan
satelit.
·
Alat detektor gempa
akan mengirimkan data berupa statistik gempa (kekuatan, lokasi, kedalaman,
radius, pusat gempa, dan potensi tsunami) ke satelit.
·
Satelit lalu menerima
data ini, dan mentransmisikan ke menara – menara pemancar.
·
Menara pemancar yang
ada antara lain : media massa mainstream, BMKG Pusat, dan pihak – pihak
lain yang mendukung.
·
Ketika diterima oleh
BMKG, maka data ini akan diteruskan ke daerah – daerah dengan perantara media
massa, internet, ataupun jejaring sosial. Dari pusat, informasi mengenai gempa
ini akan disosialisasikan ke masyarakat, baik di kota maupun daerah.
·
Penyiaran oleh BMKG
dilakukan dengan menara pemancar tipe terbaru dengan kapasitas jangkauan yang
lebih luas dan sinyal yang lebih kuat.
·
Ketika diterima oleh
media massa mainstream, maka media – media tersebut akan menyiarkan
kembali untuk daerahnya, dan untuk media – media lokal. Media lokal juga akan
melakukan hal yang sama, sehingga informasi mengenai gempa bisa disebarkan
lebih luas.
·
Pihak – pihak lain yang
juga menerima informasi ini antara lain adalah organisasi – organisasi yang
bergerak dalam bidang antisipasi gempa.
·
Proses ini akan
memudahkan proses evakuasi pra , saat, dan pasca gempa terjadi.
·
Dengan demikian, sumber
informasi yang ada merupakan sumber informasi yang benar – benar terpercaya,
karena berasal dari alat detektor gempa dan BMKG Pusat.
Adapun
contoh data gempa bumi yang di dapat sebagai berikut ;
Pusat gempa berada pada
53 km Tenggara PESAWARAN-LAMPUNG ,
55 km Tenggara LAMPUNGSELATAN , 61 km Tenggara KOTA-BANDARLAMPUNG , 66 km
Tenggara BDRLAMPUNG-LAMPUNG , 164 km BaratLaut JAKARTA-INDONESIA
Gambar B. 23 :
Data gempa bumi terkini BMKG pusat
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
dan pengaplikasian
Pada proyek
praktikum Jaringan Komputer Dasar (JKD) kali ini dapat di simpulkan bahwa,
analisa proses transfer data anatara kantor BMKG (Badan Mereorologi,
Klimatologi dan Geofisika) pusat dengan kantor BMKG (Badan Mereorologi,
Klimatologi dan Geofisika) yang berada di daerah lain dalam hal data Geofisika,
amat sangat memudahkan masyarakat Indonesia untuk memproleh data yang lebih
cepat dan akurat.
Hal ini di ungkapkan dengan cara
kerja proses transfer data Geofisika yang menggunakan sebuah system jaringan
komputer sehingga data – data yang di terima dapat langsung di publikasikan ke
masyarakat Indonesia, hal ini juga dapat mengurangi jumlah korban bencana yang
sering melanda Negara kita ini.
Saran :
Dengan adanya metode
proses transfer data pada BMKG (Badan Mereorologi, Klimatologi dan Geofisika)
ini, di sarankan kepada kita semua untuk lebih menghargai alam sekitar, karna
fakktor bencana bukan hanya dari alam, melainkan dari manusia itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://mutiaahsanul.blogspot.com/2012/02/struktur-cabling-basic.html
chiselacomunity.blogspot.com/2012/03/jaringan-lan.html
http://netkromsolution.com/?portfolio=technology-wireless
http://id.wikipedia.org/wiki/Media_transmisi
http://teknologi.vivanews.com/news/read/149842-pasca_gempa__infrastruktur_xl_di_nad_normal
http://id.wikipedia.org/wiki/Grafis_informasi
http://ic4ke.blogspot.com/
http://bmkg.go.id/bmkg_pusat
modul praktikum
JKD 2011/2012